Thursday, July 12, 2018

Menyelidiki Pelecehan Seksual Pada Anak


Pelecehan seksual pada si kecil merupakan fenomena yang makin sering terjadi di lingkungan kita. Sebab si kecil masih belum mengerti, hal tersebut bisa sulit untuk dikenal oleh orangtua. Secara umum, pelecehan seksual pada si kecil merupakan segala format kontak seksual antara orang dewasa terhadap siapa pun yang berumur di bawah 18 tahun. Selain itu, pelecehan seksual pada si kecil bisa terjadi bila salah satu pelakunya lebih tua atau lebih dominan. Kriteria kedua ini tanpa memperhatikan seberapa tua usia para pelakunya.

Pelaku Pelecehan seksual pada si kecil tak hanya berasal dari pihak luar. Namun, banyak juga pihak keluarga sendiri yang menjadi pelakunya. Perbuatan pelecehan seksual pada si kecil bisa berupa ciuman, menyentuh kemaluan si kecil, berkaitan seksual, menampakkan kemaluan, atau memberikan tontonan pornografi pada si kecil.


Pelecehan seksual pada si kecil terjadi karena si kecil dibujuk, dipaksa, atau diancam. Faktanya, banyak si kecil yang tak menyadari atau memahami perbuatan yang dikerjakan atau dipinta terhadap dirinya. Terlebih, ketika ini pelecehan seksual tak semata-mata berbentuk kontak jasmani. Pelecehan seksual pada si kecil kini juga bisa terjadi secara daring (online), bagus berupa video ataupun foto yang tak senonoh.

Pelecehan seksual pada si kecil merupakan perbuatan yang melanggar regulasi. Kalau mencurigai si kecil Anda menjadi korban pelecehan seksual, Anda bisa minta bantuan dokter atau konselor untuk menyusuri lebih lanjut kondisi si kecil. Kalau si kecil terindikasi kuat mengalami pelecehan seksual, Anda perlu melaporkan kejadian tersebut terhadap pihak berkaitan, seperti kepolisian dan Komisi Perlindungan Si Indonesia (KPAI), untuk mendapatkan penanganan secara regulasi.

No comments:

Post a Comment

Indahnya Senja Di Wisata Pantai Anyer Yang Melegenda

Pantai Anyer merupakan wisata andalan yang dimiliki Provinsi Banten. Destinasi wisata ini berhasil menarik banyak wisatawan untuk berkun...